akupun mulai menghancurkan catatan-catatan,
surat-surat lama kita
karena aku bermaksud undur diri
dan tak ingin memberatkan jiwa
dengan kenangan-kenangan
kusyukuri, setidaknya kita pernah ketemu
terlibat dalam percakapan-percakapan melankolis
diskusi-diskusi yang sembilu atau mendebatkan
perbedaan-perbedaan yang mendewasakan
kusyukuri, setidaknya sanggup kausampaikan kepadaku,
"kita memang beda" dalam kelegaan jiwa
tak aku ingin salah satu kita remuk redam
sebab ini cuma soal ending
cuma soal bagaimana sebuah kalimat dititikkan
dan sejak awal dulu
kita memang sudah berspekulasi dengan
nasib yang hitam pekat
dan salah satu bayarannya
bisa berupa kepedihan hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar