Senin, 15 Februari 2010

ORATOR

Sekali-sekali
bicaralah kepada batu
maka batu akan membagi
nasihat tulus untukmu :
diam kamu.

Pamulang, 2009

EPISODE BATU

seorang bocah, 9 tahun kuduga
berteriak di sebuah pekarangan sore ,
saksikanlah malam ini :
EPISODE BATU

lalu tampak olehku wajahmu
Beku, berlumut, kelabu

Kapan kiranya dirimu
Balik ke masa silamku?

Pamulang, 2009

Senin, 05 Mei 2008

Cerita Sepasang Angsa

sepasang angsa
yang tak berkata-kata
berabad lamanya
terpilih menjadi arca
bagi musium pendidikan anak-anak
di kota kita tercinta

kepak sayap sepasang angsa itu
seperti tak berkisah apa-apa
meski semua tahu
bersejarah-sejarah terendam
perih dalam setiap helainya

“karena diam adalah
pernyataan perih
yang paling mengharubiru”
tutur sebuah hikayat

sepasang kita
yang tak lagi belia
memandang berkaca-kaca
lalu kudengar suaramu luka
“abang, bukankah angsa-angsa itu
adalah kita
bertahun-tahun membatu di beranda
sementara anak-anak tumbuh dewasa
melesat dari pintu pagar yang entah
sejak kapan terbuka
ketika sekali waktu mereka kembali
alangkah terpana kita
mendengar celoteh mereka:
- ayah, ibu
banyak keramaian
di jalan sana…:

Syair Teka-Teki

Khidir pernah berteka-teki kepada Musa
dan Musa tak sabar menunggu jawabnya
sejarah mencatat : berpisahlah mereka

kepada kita Tuhan sering berteka-teki pula
dan kita tak sabar menunggu jawabnya :
mengerang perih kita atas bencana
bersorak gembira kita atas karunia

akankah karenanya
terpisahkanlah kita dari Tuhan kita?

Sebuah Cerita Dari Suatu Sore

bola plastik dari sebuah masa kecil
di tendang ke hari ini
dimainkan beberapa anak di pekarangan
tetapi kita di beranda
bicara tentang sepasang angsa
pada suatu musim penghujan,
berdekapan

satu gol disarangkan
beberapa anak kegirangan
berlari ke suatu musim penghujan
berpapasan dengan sepasang angsa, berdekapan
tetapi kita di beranda
malah bicara muram :
"rasaku sesore ini ada yang belum pulang," ujarmu
"kau terlalu berat memikirkan," hiburku

bola plastik dari masa kecil itu
sekarang sendirian di pekarangan
tak ada lagi gol, anak-anak dan sepasang angsa
yang tertinggal cuma
patung batu di beranda
yang satu bilang, "dekaplah aku."
yang satunya menjawab ngilu, "aku ingin mendekapmu."

Tak Siap Aku

tak siap aku
memasang bata baru

bangunan lama
tua dalam jiwa
retak di mana-mana

jadi, maafkan aku
tak datang ke istanamu
sungguh tak siap aku
memulai sebuah dansa baru

Cuma Kita

tak ada tabuh tak ada gendang
ini pernikahan yang lengang

tak ada tanggal pasti
tak ada undangan tak ada resepsi
cuma ijab qabul tanpa saksi

cuma kita
wahai maut, mautku